KHILAFAH

Khilafah adalah sebuah institusi islam berbentuk sebuah daulah (Negara) yang menjalankan syariat dan menerapkan islam secara kaffah atau menyeluruh. Mudahnya khilafah adalah daulah (negara) islam. Khilafah merupakan sebuatan bagi negara yang memakai islam sebagai sistem pemerintahnnya, menjadikan islam sebagai pandangan hidup bernegara. Seperti halnya negara republik dan negara lainnya, khilafah juga di pimpin seorang kepala negara. Jika di negara republik di pimpin seorang presiden maka khilafah di pimpin oleh seorang khalifah. Khilafah bukanlah negara-negara yang ada di timur tengah seperti Arab Saudi, Irak, Iran, dll. Meskipun negara-negara tersebut mengaku negara islam atau paling tidak terlihat seperti negara islam namun kenyataanya adalah bukan. Negara-negara di timur tengah tidak jauh berbeda dengan negara sekular seperti negaranegara di eropa. -Untuk meyakinkan pembaca coba lihat kembali definisi khilafah-.

Faktanya negara-negara di timur tengah (yang kita anggap negara islam) sama sekali tidak menerapkan syariat islam secara kaffah. Negara di sana hanya memakai sebagian hukum islam saja, itu pun yang sesuai dengan pendapat mereka sendiri. Sedangkan yang lainnya di buang jauh-jauh, seakan mereka tahu apa yang terbaik bagi diri mereka. Padahal Allah telah mengingatkan dalam firmannya:

“....Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS.2:85)

Ini bukti nyata bahwa hanya khilafah yang mampu menerapkan islam secara kaffah, dari akar hingga daun.

Latar belakang . . .

Khilafah didirikan oleh nabi Muhammad SAW di Madinah. Khilafah didirikan ketika di turunkannya perintah untuk berhijrah ke Madinah. Seperti yang kita tahu bahwa warga di Madinah kala itu menyambut islam dengan sangat baik. Merekapun menyaksikan dan menyetujui piagam Madinah yang isinya mengakui Rasul sebagai kepala negara (kepala pemerintahan), dan melindungi Rasul dari ancaman pembunuhuan yang di lakukan orang-orang kafir dan musyrik.

Ketika di Madinah perkembangan dakwah Rosul pun berbeda dengan ketuika Rosul masih di Makkah.. Perang misalnya, ketika di Makkah Rosul tidak pernah menerima perintah untuk perang, bahkan dakwahnya pun secara sembunyi-sembunyi. Namun ketika hijrah ke Madinah, berbagai perintah untuk perang bermunculan, mulai dari perang Badar, Uhud, Khandak, dll. Perang-perang tersebut di lakukan untuk menyebarkan islam ke seluruh dunia, tentu saja agar islam menjadi rahmatan lil ‘alamin.

Perjuangan Rosul dan para sahabat dalam menegakan khilafah ini sangat berdampak besar. Sejarah mencatatat bahwa khilafah yang tadinya hanya negara kecil -seluas kota Madinah-, berhasil menjadi negara yang besar, bahkan wilayahnya mencangkup 3 benua! Yakni Asia, Afrika Utara dan sebagian Eropa. Bahkan kerajaan-kerajaan islam yang muncul di Indonesia –seperti Samudra Pasai, Demak, Banten, Ternate & Tidore- merupakan wilayah kekuasaan khilafah kala itu. Mantep, ga tuh !

Selama 13 abad lebih khilafah menjadi negara adidaya dengan wilayah kekuasaan terbesar. Bahkan sekarang pun tidak ada negara yang memiliki wilayah sebeasar wilayah Khilafah. Amerika, China, Rusia, lewat! Sampai kapanpun semua negara itu tidak akan pantas di bandingkan dengan khilafah.

Mengapa Harus Khilafah ?

Rosul di utus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia. Harus kita pahami bahwa karakteristik dakwah rosul adalah membangun kesadaran umat. Karena dengan kesadaran inilah manusia akan selalu sadar akan hubungannya dengan sang khaliq Allah SWT. Dengan kesadaran, setiap manusia akan berfikir terlebih dahulu sebelum berbuat, setiap orang akan mempertimbangkan apakah perbuatan yang hendak mereka lakukan itu halal atau haram. Dari kesadaran itu pula akan menghasilkan masyarakat yang khas sekaligus pribadi yang selalu taat terhadap semua perintah-Nya.

Khilafah adalah agenda besar rasul untuk menyebarluaskan islam ke seluruh penjuru dunia. Rasul tidak mengkhususkan diri untuk mengajak keluarganya, atau memperbaiki akhlak keluarganya. Karena Rosul sadar jika ia hanya fokus mendakwahi keluarganya maka islam tidak akan tersebar ke seluruh dunia... Mengapa? Itu karena di antara keluarga Rosul pun ada yang tetap kafir hingga akhir hayatnya. Abu tholib misalnya. Jika Rosul bersikeras untuk mengislamkan semua anggota keluarga sebelum berdakwah kepada masyarakat, maka hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin. Karena sifat setiap orang itu berbeda ada yang baik ada pula yang jahat, ada yang menggunakan akal dan ada juga yang menggunakan hwa nafsunya, dan Rosul –orang yang lebih bijak dari pada kita- tahu akan hal itu.

Oleh karena itu ketika rosul membina para sahabat dan mendirikan negara –khilafah islam- di Madinah. Terbukti orang yang memeluk islam bertambah. Dan terbukti dengan adanya negara ini, terjadi penaklukan kota Makkah –futuh Makkah- dan penduduk Makkah yang tadinya memusuhi islam berbondong-bondong masuk islam tidak terkeculai para petinggi Makkah seperti Abu Jahal, Abu Sofyan, Hidun, dll. Mereka semua masuk islam. Subhanallah!!!

Itu membuktikan bahwa hanya dengan negara-lah kita bisa menyebarkan islam ke seluruh penjuru dunia.

Kondisi Umat Saat Ini

Namun sekarang ini, institusi yang melindungi umat itu hilang. Khilafah yang didirikan Rosul telah di lenyapkan oleh segelintir manusia yang membenci islam. Khilafah yang didirikan pada tahun pertama Hijriyah, di brangus –dilenyapkan dari dunia- pada 3 Maret 1924 Masehi. Artinya sudah 85 tahun lebih umat islam terlepas dari kemuliaan, berada dalam kegelapan karena kehilangan institusi pelindung umat. Maka pantas penjajahan kaum muslim di berbagai negeri muslim -tak terkecuali Indonesia- marak terjadi. Hal itu karena tidak adanya khilafah.

Kita lihat masalah penjajahan di Palestina, Afganistan, Iraq dan negeri-negeri muslim lainnya. Perselisihan antara Indonesia dan Malaysia yang tak pernah kunjung reda. Semua negara tersebut sibuk akan urusannya masing-masing. Tidak peduli dengan kondisi saudara seiman. Padahal Allah menegaska bahwa kita ini umat yang satu, umat terbaik yang di lahirkan untuk manusia (QS.3:110). Tapi faktanya adalah setiap negeri kaum muslimin hanya mengurusi masalahnya sendiri.

Sekularisme –sistem yang memisahkan/menjauhkan peran agama dari kehidupan- mencengkram negeri-negeri kaum muslimin. Islam dianggap tidak relevan. -Padahal Islam di turunkan oleh pencipta langit dan bumi yang mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya-. Maka pantas saja Allah menurunkan berbagai bencana di bumi pertiwi sebagai peringatan atas ke tidak taatan kita kepada-Nya.

Wahai kaum muslimin

Hanya khilafah-lah yang mampu menyelesaikan semua masalah yang di hadapi dunia islam saat ini. Hanya khilafah-lah yang mampu mengusir penjajahan Israel di tanah Palestina. Tanah yang di berkahi. Hanya khilafah-lah yang mampu menyatukan perbedaan di kalangan kaum muslimin. Hanya khilafah-lah yang mampu memnghilangkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin. Sesungguhnya khilafah adalah perkara yang di perjuangkan rosul dan para sahabat untuk mendakwahkan islam ke seluruh penjuru dunia.

Lantas apakah pantas kita abaikan?

Bukankah Allah telah berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul jika Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberikan kehidupan kepada kalian...” (QS.8:24)

Akankah kita penuhi seruan ini? Percayalah jika kita memenuhi seruan ini maka Allah akan mendatangkan berkah dari langit dan bumi bagi manusia.

Pandangan Barat Tentang Kembalinya Khilafah

Bahkan orang kafir pun sudah memperkirakan kebangkitan khilafah di masa yang akan datang. Berikut sebagian pendapat orang-orang Barat.

Bush dalam pidato kenegaraan bulan Oktober 2005 berkata, “The militants believe that controlling one country will rally the Muslim masses, enabling them to overthrow all moderate governments in the region, and establish a radical Islamic empire that spans from Spain to Indonesia.” (Kaum militan yakin bahwa dengan menguasai satu negara, ia mampu mengajak dan meraih dukungan seluruh umat muslim, menumbangkan rezim moderat, dan membentuk imperium radikal yang terbentang dari Spanyol hingga Indonesia).

Di Barat, para politisi dan pemikir secara terbuka berani menghujat Islam; menyerang sisi politik dari Islam yang akan mengarah kepada sistem pemerintahan. Badan intelijen AS pun memperkirakan jangka waktu yang lama untuk menduduki dunia muslim dan menyiapkan mobilisasi kekuatan militer cepat tanggap (rapid mobile deployment forces). Tindakan dan rencana seperti ini menguatkan sinyalemen nabi Muhammad SAW di dalam hadits yang berbunyi:

“Ada kenabian di tengah-tengah kalian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada kekhalifahan berdasarkan tuntunan Nabi, maka dengan kehendak Allah, ia pun akan tetap ada, lalu Dia mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada penguasa yang zalim, maka dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada penguasa diktator, maka dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian akan ada khilafah berdasarkan tuntunan Nabi. Lalu, beliau pun diam.” (Musnad Imam Ahmad (v/273)).Wallahu’alam.


by lukman al-aswad

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar