Aku bukan Nasionalis

Paham Nasionalisme diNegeri-Negeri Islam khususnya di Indonesia merupakan problematika. Mengapa? Karena islam tidak mengajarkan kepada pemeluknya untuk menjadi seorang nasionalis. Ada perbedaan dalam konsep makna nasionalisme yang disemboyankan oleh pelopor-pelopor nasionalisme dengan landasan nasionalisme dalam islam.

Nasionalisme mengandung makna semangat cinta tanah air, paham nasionalisme akan menjurus dan cenderung melahirkan paham rasisme, yaitu suatu paham yang menerapkan penggolongan atau perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit. Nah sekarang, menurut saya suatu kesalahan bila seorang muslim menjadikan nasionalisme sebagai landasan. Karena seharusnya kita sebagai muslim harus memakai landasan yang didasari dari aqidah islam.

Sebagai seorang remaja islam kita seharusnya paham masalah ini. Secara syar’i, umat islam diharamkan mengadopsi nasionalisme karena bertentangan nasionalisme dengan prinsip kesatuan umat yang diwajibkan oleh islam.

Rasulullah SAW mengharamkan ikatan ‘ashabiyah (fanatisme golongan), yaitu setiap ikatan pemersatu yang bertentangan dengan islam, temasuk nasionalisme: “tidak tergolong umatku yaitu orang yang menyerukan ashabiyah (fanatisme golongan, seperti nasionalisme). (HR. Abu Dawud).

Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana sikap kita sebagai seorang remaja ISLAM Indonesia menyikapi paham nasionalisme? Kawan sudah saatnya kita menyadari kontradiksi nasionalisme dengan norma islam. Kita harus menyikapi masalah ini dengan tegas, membuang jauh-jauh paham nasionalisme. Nasionalisme sesungguhnya adalah ide yang kufur. Nasionalisme membuat kita terpecah-belah kawan, membuat kita terus dijajah oleh kaum penjajah yang kafir. Kita tau bahwa umat islam adalah UMAT YANG SATU, kita semua bersaudara (ibarat satu tubuh), tidak terhalang oleh batas-batas geografis. “…kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan besuku-suku agar kamu mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa…” (QS. Al-Hujurat 13).

Tapi, satu hal yang harus kalian ingat seperti halnya yang di ungkap oleh Iman Syahid Hasan Al-Banna yaitu bahwa tanpa kaum muslimin menjadi seorang nasionalis kaum muslim adalah orang-orang yang paling ikhlas berkorban bagi tanah airnya. Karena dalam islam mencintai tanah air adalah bagian dari agama dan fitrah. Contoh kecil di Indonesia , kita tau lembaga islam yang dulu memobilisasi laskar untuk melawan penjajah, bahkan sampai sekarang lembaga tersebut masih berdiri tegak, seperti NU dan Muhammadiya.

Kita juga mempunyai kewajiban sebagai Remaja Islam Indonesia:

1. memiliki Rasa Tanggung jawab

2. memahami islam dengan baik

3. membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan

4. beramal sholeh selalu

5. menghindari kemungkaran

6. menjaga ukhuwah dengan saudaranya

7. menjaga diri dari fitnah

8. mengajak ke jaln Islam " sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalanNya berbaris teratur bagaikan bangunan yang tersusun kokoh" (QS. Ash-Shaff:4).

kawan kita menpunyai tanggung jawab sebagai penerus yaitu menegakkan Syariat Islam di Indonesia dan membuang ide-ide yang kufur!!! Untuk menegakkan syariat Islam itu kita memerlukan orang-orang berkualitas. Berkualitas secara akademik maupun non akademik. Siapakah orang berkualitas itu? Apakah kita akan diam menunggu?! Ataukah kita kawan yang akan menjadi orang berkualitas itu???


written by Meliana Lestari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar